Postingan

TEMPO.CO ,  Jakarta  - Direktur Utama  BPJS Kesehatan  Fachmi Idris menyetujui besaran kenaikan iuran kepesertaan Jaminan Kesehatan Nasional yang diusulkan oleh Dewan Jaminan Sosial Nasional (DJSN) kepada Presiden Joko Widodo atau Jokowi. "Ya, yang sesuai yang diberikan DJSN itu," kata Fachmi usai menghadiri acara BPJS Kesehatan Award di Jakarta, Kamis, 15 Agustus 2019. BPJS memang menginginkan adanya penyesuaian iuran kepesertaan karena selama ini tidak ada perubahan nominal iuran sejak beberapa tahun terakhir. Dalam rancangan usulan kenaikan iuran peserta JKN diperkirakan akan naik mulai dari Rp 16.500 hingga Rp 40.000 dari tiap kelas kepesertaan yang berbeda-beda. Usulan kenaikan iuran kelas 1 tercatat sebagai yang paling signifikan, dari Rp 80.000 menjadi Rp 120.000. Lalu, iuran kelas 2 diusulkan untuk naik dari Rp 51.000 menjadi Rp 80.000. Sementara iuran kelas 3 diusulkan untuk naik dari Rp 25.500 menjadi Rp 42.000. Fachmi menegaskan pihaknya tidak turu
Jakarta, CNN Indonesia -- Tokoh separatis Papua, Benny Wenda, meminta dukungan masyarakat internasional atas situasi yang terjadi di pulau paling timur Indonesia itu. Menurut Benny, Papua sangat membutuhkan dukungan untuk bisa menentukan nasibnya sendiri. "Saya menyerukan kepada masyarakat internasional untuk mendukung kami dan perjuangan damai kami untuk menentukan nasib sendiri," kata Benny dikutip dari akun Facebooknya, Jumat (30/8). Lihat juga:Benny Wenda Sebut Rasisme Nyalakan Api Ketidakadilan di Papua Benny yang saat ini tinggal di Oxford, Inggris, juga menyerukan perhatian media internasional untuk menyoroti apa yang saat ini terjadi di Papua. Terlebih, kata dia, saat ini pemblokiran akses internet dan telepon masih berlangsung. Benny menganggap referendum sebagai satu-satunya jalan untuk menyelesaikan konflik secara damai di Papua Barat. "Ketika pemerintah Indonesia memblokir layanan internet dan telepon, kami sangat membutuhkan perhatian media

Postingan pertama

               Postingan pertama